- Mempunyai ijazah S1 atau DIV (khusus prodi tertentu; hubungi Program Studi untuk informasi lebih lanjut). Surat Keterangan Lulus (SKL) tidak berlaku.
- Mempunyai IPK S1 sebagai berikut:
- ≥ 2,50 dalam skala 4 atau setara, untuk pendaftar lulusan program studi terakreditasi A, atau;
- ≥ 2,75 dalam skala 4 atau setara, untuk pendaftar lulusan program studi terakreditasi B, atau;
- ≥ 3,00 dalam skala 4 atau setara, untuk pendaftar lulusan program studi terakreditasi C.
- Bukti publikasi karya ilmiah di jurnal terakreditasi, atau;
- Surat pernyataan dari atasan langsung yang menyatakan bahwa pendaftar memiliki jabatan minimal setara eselon III (bagi yang sudah bekerja).
- Khusus pendaftar lulusan luar negeri harus mempunyai dokumen penyetaraan ijazah dari DIKTI.
- Mempunyai nilai Tes Potensi Akademik (TPA) BAPPENAS atau Tes Potensi Akademik Pascasarjana (PAPs) UGMdibuktikan dengan sertifikat yang masih berlaku, yaitu maksimum 2 tahun setelah tanggal dikeluarkannya sertifikat;
- Mempunyai nilai tes kemampuan Bahasa Inggris dibuktikan dengan sertifikat yang masih berlaku, yaitu maksimum 2 tahun setelah tanggal dikeluarkannya sertifikat. Nilai kemampuan bahasa Inggris beserta sertifikat yang dapat digunakan adalah:
- Academic English Proficiency Test (AcEPT) dari UGM, atau;
- International English Testing System (IELTS) dari institusi yang diakui oleh IDP, atau;
- Internet-Based (iBT) TOEFL dari institusi yang diakui oleh IIEF, atau;
- Institutional Testing Program (ITP) TOEFL dari institusi yang diakui oleh IIEF.
- Pendaftar yang memenuhi persyaratan tersebut di atas, dapat melamar untuk menjadi peserta program magister dalam bidang studi yang sama dengan bidang studi kesarjanaannya atau bidang studi lain yang disetujui oleh Pengelola Program Studi.
MEDICAL RECORD
Nonik Aisyah Rohman
Kamis, 01 Oktober 2015
CARA MENDAFTAR S2 DI UGM (SIMKES)
Jumat, 18 September 2015
KOMUNIKASI KESEHATAN
1. Komunikasi
Istilah ‘komunikasi’
(communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya berbagi
atau menjadi milik bersama. Dengan
demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk
mencapai kebersamaan
Secara harfiah, komunikasi
berasal dari Bahasa Latin: “Communis” yang berarti keadaan yang
biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya
membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan
bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan
segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi. Berikut merupakan definisi
komunikasi menurut beberapa ahli :
·
Effendi (1995)
Komunikasi
itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap,
pendapat atu prilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung
(tulisan).
·
Hoyland, Janis dan Kelley (1953)
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lain (khalayak).
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lain (khalayak).
·
Barelson dan Steiner (1964)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
·
Louis Forsdale (1981)
Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah .
Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah .
·
Brent D. Ruben (1988)
Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatuaktivitas yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan.
Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatuaktivitas yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan.
·
William J. Seller (1988)
Komunikasi adalah proses dengan nama simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti.
Komunikasi adalah proses dengan nama simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti.
·
Palo Alto
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku.
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku.
·
Himstreet
& Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak - sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak - sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
· Bovee
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
·
Harold D. Lasswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
·
Theodorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
·
Edwin Emery
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
·
Delton E, Mc Farland
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.
·
William Albig
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
·
Charles H. Cooley
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
·
Winnet
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
·
Karfried Knapp
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim
dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku
maksudnya yaitu perubahan yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam
aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor.
Pentingnya komunikasi bagi
manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya suatu organisasi. Dengan adanya
komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan
begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat
macet atau berantakan.
2. Kesehatan
Kata dasarnya adalah sehat, yang
berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani. Jadi, kesehatan adalah salah satu
konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya. Faktor yang
berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan,kesakitan dan penyakit
(Gochman,1988. De Clereq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung
paling tidak komponen biomedis, personal dan sosiokultural.
Keadaan
(status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, bukan hanya suatu
keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak
hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas. Tetapi
juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak
langsung.
3. Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu
proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media
tertentu pada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya
kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh
secara fisik, mental (rohani) dan sosial.
Komunikasi kesehatan lebih
sempit daripada komunikasi manusia pada umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan
erat dengan bagaimana individu dalam masyarakat berupaya menjaga kesehatannya,
berurusan dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam
komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi transaksi hubungan kesehatan secara
spesifik, termasuk berbagai faktor yang ikut berpengaruh terhadap transaksi
yang dimaksud.
Dalam tingkat komunikasi,
komunikasi kesehatan merujuk pada bidang – bidang seperti program – program
kesehatan nasional dan dunia, promosi kesehatan, dan rencana kesehatan
publik.
Dalam konteks kelompok kecil,
komunikasi kesehatan merujuk pada bidang – bidang seperti rapat – rapat
membahas perencanaan pengobatan, laporan staf, dan interaksi tim medis.
Dalam konteks interpersonal,
komunikasi kesehatan termasuk dalam komunikasi manusia yang secara langsung
mempengaruhi profesional – profesional dan profesional dengan klien.
Komunikalevasi kesehatan dipandang sebagai bagian dari bidang – bidang ilmu
yang relevan, fokusnya lebih spesifik dalam hal pelayanan kesehatan.
B. Jenis – Jenis
Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk
menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok.
Jenis komunikasi terdiri dari komunikasi verbal dengan kata-kata dan komunikasi
non verbal disebut dengan bahasa tubuh.
a. Komunikasi
Verbal, mencakup aspek - aspek berupa ;
·
Vocabulary (perbendaharaan
kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan
kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam
berkomunikasi.
·
Racing (kecepatan).
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat
diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
·
Intonasi suara
akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi
lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi
suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
·
Humor
dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan
bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri.
Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor
adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
·
Singkat dan jelas.
Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
·
Timing (waktu
yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan
berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat
menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
b. Komunikasi
Non Verbal.
Komunikasi non verbal adalah
penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non
verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non
verbal :
verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non
verbal :
·
Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya
dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
·
Kontak mata
sinyal
alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti
orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya.
·
Sentuhan
bentuk
komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada
komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh,
dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui
sentuhan.
·
Postur tubuh dan gaya berjalan
Cara
seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi
dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan
tingkat kesehatannya.
·
Suara
Rintihan,
menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.
Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal
lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang
sangat jelas.
·
Gerak isyarat
Gerak yang
dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan
isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan
kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam
keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan
stress.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang
melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang
lain dan dunia sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi
pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah ini
difokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal
adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok
kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat
memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan
pertumbuhan personal.
Komunikasi sebagai proses
memiliki bentuk :
a.) Bentuk
komunikasi
berdasarkan medianya :
·
Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita
A--------à ß-----------B
·
Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan
mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran)
ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio,
buku, dll.
Contoh : “Buanglah
sampah pada tempatnya”
b.) Bentuk
komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
·
Komunikasi massa
Komunikasi
dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak
dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
Komunikasi masa yang baik harus :
a. Pesan
disusun dengan jelas
b. tidak
rumit dan tidak bertele-tele
c. Bahasa
yang mudah dimengerti/dipahami
d. Bentuk
gambar yang baik
e. Membentuk
kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
·
Komunikasi kelompok
Komunikasi yang sasarannya
sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung, dikenal dan merupakan komunikasi
langsung dan timbal balik.
Perawat----- ® ¬ ------Pengunjung
puskesmas
·
Komunikasi perorangan
Komunikasi
dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ® ¬ ------Pasien
c.) Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
·
Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
A
------------------® B
· Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada
sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi
kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik
Ruang Lingkup Komunikasi Kesehatan
Ruang lingkup komunikasi kesehatan meliputi
pencegahan penyakit, promosi kesehatan, serta kebijakan kesehatan.
1. Pencegahan Penyakit ( Preventif )
Dalam garis besarnya usaha-usaha
kesehatan, dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu :
·
Usaha
pencegahan (usaha preventif)
·
Usaha
pengobatan (usaha kuratif)
·
Usaha
promotif
·
Usaha
rehabilitative
Dari keempat jenis usaha ini,
usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang utama, karena dengan usaha
pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memrlukan biaya yang
lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi. Dapat
kita mengerti bahwa mencegah agar kaki tidak patah akan memberikan hasil yang
lebih baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan
mengobati kaki yang sudah patah ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki
buatan.
Leavell dan Clark dalam bukunya
“Preventive Medicine for the Doctor in his Community”, membagi usaha pencegahan
penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan
pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah :
v Masa sebelum sakit
Ø Mempertinggi
nilai kesehatan (health promotion)
Usaha
ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha diantaranya :
Beberapa usaha diantaranya :
ü Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun
kuantitasnya.
ü Perbaikan hygiene dan
sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan
cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
ü Pendidikan kesehatan
kepada masyarakat
ü Usaha kesehatan jiwa agar
tercapai perkembangan kepribadian yang baik
Ø Memberikan
perlindungan khusus terhadap suatu penyakit (spesific protection)
Usaha
ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa usaha diantaranya adalah :
Beberapa usaha diantaranya adalah :
ü Vaksinasi untuk mencegah
penyakit-penyakit tertentu
ü Isolasi penderita
mpenyakit menular
ü Pencegahan terjadinya
kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja
v Pada masa sakit
Ø Mengenal
dan mengetahui jenis penyakit pada tingakt awal, serta mengadakan
pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and prompt treatment)
pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and prompt treatment)
Tujuan utama dari usaha
ini adalah :
§ Pengobatan
yang setepat-tepatnya dan secepatnya dari seytiap jenis penyakit sehingga
tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera
§ Pencegahan
menular kepada orang lain, bila penyakitnya menular
§ Mencegah
terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit
Beberapa
usaha diantaranya :
ü Mencari
penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan misalnya pemeriksaan
darah, rontgen, paru-paru dsb, serta memberikan pengobatan.
ü Mencari
semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact
person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat diberikan
segera pengobatan dan tindakan-tindakan yang lain misalnya isolasi, desinfeksi,
dsb.
ü Pendidikan
kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada
tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa
berhasil atau tidaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya
jenis obat serta keahlian tenaga kesehatnnya, melainkan juga tergantung pada
kapan pengobatan itu diberikan. Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan
usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi
misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat. Kemungkinan
kecacatan terjadi lebih besar penderitaan si sakit menjadi lebih lama, biaya
untuk pengobatan dan perawatan menjadi lebih besar.
Ø Pembatasan
kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang
diakibatkan suatu penyakit (disibility limitation).
Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha poin c, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat (dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.
Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha poin c, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat (dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.
1.
Rehabilitasi
(rehabilitation)
Rehabilitasi
adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya. Rehabilitasi ini terdiri
atas :
a.
Rehabilitasi
fisik yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya.
Misalnya, seorang yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu mendapatkan
rehabilitasi dari kaki yang patah yaitu denganmempergunakan kaki buatan yang
fungsinya sama dengan kaki yang sesungguhnya.
b.
Rehabilitasi
mental yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan .seringkali bersamaan dengan terjadinya
cacat badania muncul pula kelainan-kelaianan atau gangguan mental.untuk hal ini
bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali kedalam
masyarakat.
c.
Rehabilitasi
social vokasional yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan
dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimalnya sesuai dengan
kemampuan dan ketidak mampuannya.
d.
Rehabilitasi
aesthetis
Usaha
rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,
walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan misalnya: misalnya penggunaan mata palsu. Usaha pengembalian bekas
penderita ini kedalam masyarakat, memerlukan bantuan dan pengertian dari
segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keandaan mereka
(fisik mental dan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses
penyesuian dirinya dalam masyarakat dalam keadan yang sekarang ini. Sikap yang
diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang
berdasarkan unsure kemanusian dan keadailan social. Mereka yang direhabilitasi
ini memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat, bukan hanya berdasarkan
belas kasian semata-mata, melainkan juga berdasarkan hak asasinya sebagai
manusia.
2. Promosi Kesehatan.
Promosi kesehatan berasal dari
kata dalam bahasa inggris yaitu health promotion. Sesungguhnya, penerjemahan
kata health promotion atau tepatnya promotion of health kedalam bahasa
Indonesia pertama kali dilakukan ketika para ahli kesehatan masyarakat di
Indonesia menerjemahkan lima tingkatan pencegahan (five levels of prepention)
dari H.R.Leavell dan E. G. Clark dalam buku preventive medicine for the doctor
in his community. Menurut leavell dan clark (1965), dari sudut pandang
kesehatan masyarakat, terdapat 5 tingkat pencegahan terhadap penyakit, yaitu :
1) Promotion of healt,
2) Specific protection,
3) Early diagnosis and prompt treatment,
4) Limitation of disability, dan
5) Rehablitation.
2) Specific protection,
3) Early diagnosis and prompt treatment,
4) Limitation of disability, dan
5) Rehablitation.
Tingkat pencegahan yang pertama,
yaitu promotion of healt oleh para ahli kesehatan masyarakat di Indonesia di
terjemahkan menjadi peningkatan kesehatan,bukan promosi kesehatan.Mengapa
demikian? Tidak lain karena makna yang terkandung dlam istilah promotion of
health disini adalah meningkatkan kesehatan seseorang,yaitu melalui asupan gizi
seimbang,olahraga teratur,dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap
sehat,tidak terserang penyakit.
Namun demikian,bukan berarti
bahwa peningkatan kesehatan tidak ada hubungannya dengan promosi kesehatan.
Leavell dan Clark dalam penjelasannya tengtan promotion of health menyatakan
bahwa selain melalui peningktan gizi dll,peningkatan kesehatan juga dapat di
lakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (health education)kepada
individu dan masyarakat.
Organisasi kesehatan dunia WHO
telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai promosi kesehatan : “ Health
promotion is the process of enabling people to increase control over, and
improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and
social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment “.
(Ottawa Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari
kutipan diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu
untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial,
maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan
fisik, sosial budaya dan sebagainya). Dalam konferensi ini ,health promotion di
maknai sebagai perluasan dari healt education atau pendidikan kesehatan.
3. Kebijakan Kesehatan
a.
Definisi
Kebijakan Kesehatan
Ilmu
kebijakan adalah ilmu yang mengembangkan kajian tentang hubungan antara
pemerintah dan swasta, distribusi kewenangan dan tanggung jawab antar berbagai
level pemerintah, hubungan antara penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya,
ideologi kebijakan makna reformasikesehatan. Ilmu manajemen digunakan dalam
ilmu kebijakan yaitu dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan,
teori dan konsep manajemen tidak dapat diabaikan. Apa sistem kebijakan
kesehatan itu ?
Ø Kebijakan
(Policy)
Sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang kebijakan tertentu
Sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang kebijakan tertentu
Ø Kebijakan
Publik (Public Policy)
Kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau Negara
Kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau Negara
Ø Kebijakan
Kesehatan (Health Policy)
Segala sesuatu untuk mempengaruhi faktor – faktor penentu di sektor kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat; dan bagi seorang dokter kebijakan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan layanan kesehatan (Walt, 1994)
Segala sesuatu untuk mempengaruhi faktor – faktor penentu di sektor kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat; dan bagi seorang dokter kebijakan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan layanan kesehatan (Walt, 1994)
b.
Kerangka
Konsep dalam Kebijakan Kesehatan
Ada
3 kerangka konsep kesehatan yaitu :
1.
Konteks
2.
Isi
konten,terdiri dari aktor/Pelaku:
§ Individu
§ Pelaku
§ Organisasi
3.
Proses
§ Individu
§ Pelaku
§ Organisasi
Keuntungan Analisis Kebijakan
adalah kaya penjelasan mengenai apa dan bagaimana hasil (outcome)
kebijakan akan dicapai, dan piranti untuk membuat model kebijakan di masa depan
dan mengimplementasikan dengan lebih efektif.
c.
Contoh
Penggunaan Analisis Kebijakan:
Kasus : Tarif
untuk meningkatkan efisiensi di pelayanan kesehatan
Konteks : kondisi
ekonomi, ideologi, dan budaya
Konten/
Isi :
§ Apa
tujuan yang ingin dicapai ?
§ Apakah
ada pengecualian ?
Aktor/ Pelaku : Siapa yang mendukung dan
menolak kebijakan tarif ?
Proses :
§ Pendekatan
Top- Down ?
§ Bagaimana
kebijakan ini akan dikomunikasikan
d.
Faktor
Kontekstual yang Mempengaruhi Kebijakan:
§ Faktor
situasional: Faktor yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada
kebijakan (contoh: kekeringan).
§ Faktor
struktural: bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah (misal: sistem
politik).
§ Faktor
Budaya: Faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki, gender, stigma terhadap
penyakit tertentu.
§ Faktor
Internasional atau eksogen: faktor ini menyebabkan meningkatnya
ketergantunganantar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama
internasional dalam kesehatan.
e.
Proses
Penyusunan Kebijakan menggunakan Segitiga Kebijakan Kesehatan
Segitiga
kebijakan kesehatan digunakan untuk memahami kebijakan tertentu dan menerapkan
untuk merencanakan kebijakan khusus dan dapat bersifat:
§ Retrospektif
(meliputi evaluasi dan monitoring kebijakan)
§ Prospektif
(Memberi pemikiran strategis, advokasi dan lobi kebijakan)
f.
Kebijakan
Pemerintah dalam Bidang Kesehatan
I.
Dasar
Hukum Menimbang
1.
SKep
Men Kes RI No 99a/Men.Kes /SK/III/1982 Tentang berlakunya Sistem Kesehatan
Nasional.
2.
TAP
MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.
3.
Undang-undang
No 23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan.
4.
Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonomi.
5.
Undang-undang
Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah.
6.
Keputusan
Menteri Kesehatan RI. No 574/ Men.Kes. `/SK/IV/2000 tentang Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat tahun 2010.
7.
Keputusan
Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men. Kes/SK/X/2001 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
II.
Memutuskan
Menetapkan :
1.
Keputusan
Menteri Kesehatan tentang Sistem Kesehatan Nasional.
2.
Sistem
Kesehatan Nasional Dimaksud dalam dictum dimaksud agar digunakan sebagai
pedoman semua pihak dalam penyelenggaran pembangunan kesehatan di Indonesia
3.
Keputusan
ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
ditetapkan 10 Februari 2004 ( Jakarta/ MenKes RI).
B. Komunikasi Kesehatan Bagi
Bidang Kesehatan
Komunikasi Kesehatan menjadi
semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir. Contoh,
komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam pemenuhan
219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy People 2010. Apabila
digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi,
kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai
precursor dalam perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif
dalam mempengaruhi perilaku karena didasarkan pada
psikologi sosial, pendidikan kesehatan,
komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi
kesehatan dan pesan pencegahan – pencegahan.
Karya awal yang mempengaruhi
perkembangan komunikasi kesehatan di
susun oleh National Cancer Institute (NCI) dan diberi judul Making Health
Communication Programs Work: A Planner’s Guide. Panduan ini menyatakan
bahwa bidang ilmu seperti pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan
komunikasi massa secara bersama mendefinisikan komunikai kesehatan. Bukan hal
luar biasa apabila mendengar pernyataan bahwa komunikasi kesehatan bahkan
merupakan nama yang lebih baik untuk profesi daripada promosi kesehatan atau
pendidikan kesehatan karena segala sesuatu yang dilakukan dalam
promosi kesehatan melibatkan komunikasi untuk kesehatan. Kenyataannya,
komunikasi kesehatan telah didefinisikan secara luas
oleh Everett Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi, sebagai segala
jenis komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.
Komunikasi kesehatan juga dapat
mencerminkan bagaimana persoalan kesehatan diterima oleh audiens tertentu.
Contoh, NCI mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai seni dan teknik
menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi, dan
publik tentang pentingnya persoalan kesehatan.
The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi
kesehatan sebagai suatu ilmu dan sebagai penggunaan strategi komunikasi untuk
menyampaikan informasi dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang
dapat meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang membicarakan
konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk aplikasinya , termasuk
advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan, hiburan, materi cetak, dan
komunikasi interaktif.
Ada dua perspektif utama yang
diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi
kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi massa sebagai proses
menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi ini
memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti
publikasi informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang mungkin
berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu
menyebabkan komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan
kesalahpahaman.
Jadi, komunikasi kesehatan
diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan merupakan
kunci pencapaian peningkatan taraf atau tingkat kesehatan masyarakat. Sejauh
ini komunikasi senantiasa berkembang seiring berkembangnya dunia teknologi komunikasi.
Komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang secara langsung
berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio sekarang
lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media
internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya bernilai praktis namun
mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih menarik. Media yang berkembang
tersebut sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan karena
tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media
informasi yang tepat, pesan yang sistematis dan mudah dimengerti.
C. Dampak
Komunikasi Kesehatan dalam Pembangunan Kesehatan
Dampak komunikasi kesehatan
dalam pembangunan kesehatan yaitu sebagai berikut :
1)
Komunikasi
kesehatan merujuk pada bidang – bidang seperti program – program kesehatan
nasional dan dunia, promosi kesehatan, dan rencana kesehatan publik sehingga
secara tidak langsung komunikasi kesehatan ini berperan dalam proses
pembangunan kesehatan.
2)
Komunikasi
kesehatan mampu menumbuhkan aspirasi masyarakat dari segala bidang kehidupannya
sehingga hal ini dapat memperlancar proses pembangunan kesehatan.
3)
Komunikasi
kesehatan beroperasi pada level atau konteks komunikasi antar personal, kelompok,
organisasi, publik, dan komunikasi massa sehingga proses pembangunan kesehatan
dapat dijalankan secara merata.
4)
Komunikasi
kesehatan mencakup variasi interaksi dalam kerja kesehatan misalnya komunikasi
dengan pasien di klinik, self help groups, mallings, hotlines, dan kampanye
media massa, dimana hal ini akan lebih mudah dalam menyusun rencana pembangunan
kesehatan yang lebih baik sesuai dengan permasalahan kesehatan yang dialami
oleh suatu masyarakat.
5)
Komunikasi
kesehatan merupakan pendekatan yang menekankan usaha mengubah perilaku audiens
agar mereka tanggap terhadap masalah tertentu dalam satuan waktu tertentu yang
nantinya hal ini dapat berpengaruh pada proses pembangunan kesehatan.
6)
Komunikasi
kesehatan merupakan pemanfaatan media dan teknologi komunikasi dan teknologi
informasi dalam penyebarluasan informasi kesehatan sehingga dapat memudahkan
rencana pembangunan kesehatan.
Langganan:
Postingan (Atom)